About

6 JANJI ALLAH SWT. BAGI PARA HAFIDZ

Senin, 23 Juni 2014

Inilah yang tertulis dalam quran dan hadits berkenaan dengan 6 Janji Allah Swt. Bagi Para Hafidz. 
Para hafidz disejajarkan dengan para nabi (sederajat), hanya saja para hafidz ini tidak mendapatkan atau  dititipkan wahyu. Rasulullah Saw., bersabda, “Barangsiapa yang membaca (menghafal) Alquran, maka sungguh dirinya telah menyamai derajat kenabian hanya saja tidak ada wahyu baginya (penghafal). Tidak pantas bagi penghafal Alquran bersama siapa saja yang ia dapati dan tidak melakukan kebodohan terhadap orang yang melakukan kebodohan (selektif dalam bergaul) sementara dalam dirnya terdapat firman Allah.” (HR. Hakim).

Pada zaman Rasulullah Saw, takjarang para hafidz diutamakan kedudukannya oleh Beliau, salah satunya dalam memimpin delegasi. Mekanismenya, Rasulullah Saw. akan menguji dan bertanya seputar hafalan, selanjutnya Rasulullah akan memilih para calon pegawai dengan berdasarkan pada yang paling banyak hafalannya.

“Sesungguhnya Allah itu mempunyai keluarga yang terdiri daripada manusia..." Kemudian Anas berkata lagi, “Siapakah mereka itu wahai Rasulullah?” Baginda manjawab, “yaitu ahli Qu'ran (orang yang membaca atau menghafal Qur'an dan mengamalkannya). Mereka adalah keluarga Allah dan orang-orang yang istimewa bagi Allah.” (HR. Ahmad).

Sebab menghapal quran merupakan tanda orang yang diberi anugerah berupa ilmu. Sesuai dengan firman serta Janji Allah Swt. Bagi Para Hafidz - seperti yang termaktub dalam surat Al-Ankabut ayat 49.
“Sesungguhnya, Alquran itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang dzalim.” (QS Al-Ankabut : 49).

Menjadi penghafal quran tentunya sangat bermanfaat, orang iman lain akan menghormati kepada penghadal quran. Karena dengan menghormati para penghafal alquran, orang tersebut berarti telah mengagungkan Allah Swt. Hal ini sesuai dengan yang terdapat di dalam hadits.
Rasulullah bersabda “Di antara perbuatan mengagungkan Allah adalah menghormati orang Islam yang sudah tua, menghormati orang yang menghafal quran yang tidak berlebih-lebihan dalam mengamalkan isinya dan tidak membiarkan Alquran tidak diamalkan serta menghormati kepada penguasa yang adil.” (HR. Abu Daud). 

Penghafal quran senantiasa akan menjadi imam dalam melaksanakan shalat berjamaah. Sebab yang bisa menjadi imam shalat adalah mereka yang paling banyak hafalannya. Seperti yang terdapat di dalam hadits.
Rasulullah Saw., bersabda: “Yang menjadi imam dalam sholat suatu kaum adalah yang paling banyak hapalannya.” (HR. Muslim).

Serta bagi para penghafal quran akan mendapatkan beberapa keutamaan. 

  1. Allah akan memberikan kepada hafidz di akherat; mahkota kehormatan. Sesuai dengan yang terdapat di dalah sebuah hadits, dari Abu Hurairah ra, ia berkata, “Baginda bersabda, orang yang hafal Alquran kelak akan datang dan Alquran akan berkata: “Wahai Tuhan, pakaikanlah dia dengan pakaian yang baik lagi baru.”Maka orang tersebut diberi mahkota kehormatan. Alquran berkata lagi: “Wahai Tuhan tambahkanlah pakaiannya.” Kemudian orang itu diberi pakaian kehormatannya. Alquran berkata lagi: “Wahai Tuhan, ridhailah dia.” Maka kepadanya dikatakan, “Baca dan naiklah.” Dan untuk setiap ayat, ia diberi tambahan satu kebajikan.” (HR. At Tirmidzi).
  2. Akan dikumpulan bersama malaikat yang mulia lagi taat. “Dan perumpamaan orang yang membaca Quran sedangkan ia hafal ayat-ayatNya bersama para malaikat yang mulia dan taat.” (Muttafaqun ‘alaih).
  3. Para hafidz pun akan ditinggikan derajatnya saat berada disurga. Betapa baiknya manfaat Al- Qur'an untuk para penghapalnya. Sesuai dengan sebuah hadits yang bunyinya, dari Abdillah bin Amri bin ‘Ash dari nabi Saw. Beliau bersabda, “Akan dikatakan kepada shahib quran, “Bacalah dan naiklah serta tartilkan sebagaimana engkau mentartilkan Al Quran di dunia sesungguhnya kedudukanmu di akhir ayat yang kau baca.” (HR Abu Daud dan At-Tirmidzi).
  4. Para hafidz quran akan mendapatkan pertolongan (syafaat), hadits-nya, dari Abi Umamah ra, ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah SAW berkata, “Bacalah Quran, sesungguhnya ia akan menjadi pemberi syafaat pada hari kiamat bagi para pembacanya (penghafal).” (HR. Muslim).
  5. Taksaja bagi paa hafidz itu sendiri, orangtua para penghafal alquran pun akan mendapatkan pertolongan. Dalam hadits disebutkan, dari Buraidah Al Aslami ra, ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah Saw. bersabda “Siapa yang membaca Alquran, mempelajarinya dan mengamalkannya, maka dipakaikan mahkota dari cahaya pada hari kiamat, cahayanya seperti cahaya matahari, kedua orang tuanya dipakaikan dua jubah (kemuliaan), yang tidak pernah didapatkan di dunia, keduanya bertanya: mengapa kami dipakaikan jubah ini? Dijawab “Karena kalian berdua memerintahkan anak kalian untuk mempelajari Alquran”. (HR. Al Hakim).
  6. Menghafal Alquran berfaedah bagi setiap penghafal dalam urusan perniagaan mereka. Dalam Alquran dijelaskan, “Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan sholat dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi, agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.”(QS Faathir : 29-30).


23 Keuntungan Seorang Hafidz


Banyak hadits Rasulullah saw yang mendorong untuk menghafal Al Qur’an atau membacanya di luar kepala, sehingga hati seorang individu muslim tidak kosong dari sesuatu bagian dari kitab Allah swt. Seperti dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, "Orang yang tidak mempunyai hafalan Al Qur’an sedikit pun adalah seperti rumah kumuh yang mau runtuh." (HR. Tirmidzi)

Berikut adalah Fadhail Hifzhul Qur’an (Keutamaan menghafal Qur’an) yang dijelaskan Allah dan Rasul-Nya, agar kita lebih terangsang dan bergairah dalam berinteraksi dengan Al Qur’an khususnya menghafal.

Fadhail Dunia

1. Hifzhul Qur’an merupakan nikmat rabbani yang datang dari Allah

Bahkan Allah membolehkan seseorang memiliki rasa iri terhadap para ahlul Qur’an,
"Tidak boleh seseorang berkeinginan kecuali dalam dua perkara, menginginkan seseorang yang diajarkan oleh Allah kepadanya Al Qur’an kemudian ia membacanya sepanjang malam dan siang, sehingga tetangganya mendengar bacaannya, kemudian ia berkata, ’Andaikan aku diberi sebagaimana si fulan diberi, sehingga aku dapat berbuat sebagaimana si fulan berbuat" (HR. Bukhari)

Bahkan nikmat mampu menghafal Al Qur'an sama dengan nikmat kenabian, bedanya ia tidak mendapatkan wahyu,
"Barangsiapa yang membaca (hafal) Al Qur’an, maka sungguh dirinya telah menaiki derajat kenabian, hanya saja tidak diwahyukan kepadanya." (HR. Hakim)

2. Al Qur’an menjanjikan kebaikan, berkah, dan kenikmatan bagi penghafalnya

"Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al Qur’an dan mengajarkannya" (HR. Bukhari dan Muslim)

3. Seorang hafizh Al Qur’an adalah orang yang mendapatkan Tasyrif nabawi(penghargaan khusus dari Nabi SAW)

Di antara penghargaan yang pernah diberikan Nabi SAW kepada para sahabat penghafal Al Qur’an adalah perhatian yang khusus kepada para syuhada Uhud yang hafizh Al Qur’an. Rasul mendahulukan pemakamannya.

"Adalah nabi mengumpulkan di antara dua orang syuhada Uhud kemudian beliau bersabda, "Manakah di antara keduanya yang lebih banyak hafal Al Qur’an, ketika ditunjuk kepada salah satunya, maka beliau mendahulukan pemakamannya di liang lahat." (HR. Bukhari)

Pada kesempatan lain, Nabi SAW memberikan amanat pada para hafizh dengan mengangkatnya sebagai pemimpin delegasi.

Dari Abu Hurairah ia berkata, "Telah mengutus Rasulullah SAW sebuah delegasi yang banyak jumlahnya, kemudian Rasul mengetes hafalan mereka, kemudian satu per satu disuruh membaca apa yang sudah dihafal, maka sampailah pada Shahabi yang paling muda usianya, beliau bertanya, "Surat apa yang kau hafal? Ia menjawab,"Aku hafal surat ini.. surat ini.. dan surat Al Baqarah." Benarkah kamu hafal surat Al Baqarah?" Tanya Nabi lagi. Shahabi menjawab, "Benar." Nabi bersabda, "Berangkatlah kamu dan kamulah pemimpin delegasi." (HR. At-Turmudzi dan An-Nasa’i)

Kepada hafizh Al Qur’an, Rasul SAW menetapkan berhak menjadi imam shalat berjama’ah. Rasulullah SAW bersabda,
"Yang menjadi imam suatu kaum adalah yang paling banyak hafalannya." (HR. Muslim)

4. Hifzhul Qur’an merupakan ciri orang yang diberi ilmu

"Sebenarnya, Al Quran itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang zalim." (QS Al-Ankabuut 29:49)

5. Hafizh Qur’an adalah keluarga Allah yang berada di atas bumi

"Sesungguhnya Allah mempunyai keluarga di antara manusia, para sahabat bertanya, "Siapakah mereka ya Rasulullah?" Rasul menjawab, "Para ahli Al Qur’an. Merekalah keluarga Allah dan pilihan-pilihan-Nya." (HR. Ahmad)

6. Menghormati seorang hafizh Al Qur’an berarti mengagungkan Allah

"Sesungguhnya termasuk mengagungkan Allah menghormati orang tua yang muslim, penghafal Al Qur’an yang tidak melampaui batas (di dalam mengamalkan dan memahaminya) dan tidak menjauhinya (enggan membaca dan mengamalkannya) dan Penguasa yang adil." (HR. Abu Daud)


Fadhail Akhirat

7. Al Qur’an akan menjadi penolong (syafa’at) bagi penghafal

Dari Abi Umamah ra. ia berkata, "Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Bacalah olehmu Al Qur’an, sesungguhnya ia akan menjadi pemberi syafa’at pada hari kiamat bagi para pembacanya (penghafalnya)."" (HR. Muslim)

8. Hifzhul Qur’an akan meninggikan derajat manusia di surga

Dari Abdillah bin Amr bin ’Ash dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Akan dikatakan kepada shahib Al Qur’an, "Bacalah dan naiklah serta tartilkan sebagaimana engkau dulu mentartilkan Al Qur’an di dunia, sesungguhnya kedudukanmu di akhir ayat yang kau baca." (HR. Abu Daud dan Turmudzi)

Para ulama menjelaskan arti shahib Al Qur’an adalah orang yang hafal semuanya atau sebagiannya, selalu membaca dan mentadabur serta mengamalkan isinya dan berakhlak sesuai dengan tuntunannya.

9. Para penghafal Al Qur’an bersama para malaikat yang mulia dan taat

"Dan perumpamaan orang yang membaca Al Qur’an sedangkan ia hafal ayat-ayatnya bersama para malaikat yang mulia dan taat." (Muttafaqun ?alaih)

10. Bagi para penghafal kehormatan berupa tajul karamah (mahkota kemuliaan)

Mereka akan dipanggil, "Di mana orang-orang yang tidak terlena oleh menggembala kambing dari membaca kitabku?" Maka berdirilah mereka dan dipakaikan kepada salah seorang mereka mahkota kemuliaan, diberikan kepadanya kesuksesan dengan tangan kanan dan kekekalan dengan tangan kirinya. (HR. At-Tabrani)

11. Kedua orang tua penghafal Al Qur’an mendapat kemuliaan

Siapa yang membaca Al Qur’an, mempelajarinya, dan mengamalkannya, maka dipakaikan mahkota dari cahaya pada hari kiamat. Cahayanya seperti cahaya matahari dan kedua orang tuanya dipakaiakan dua jubah (kemuliaan) yang tidak pernah didapatkan di dunia. Keduanya bertanya, "Mengapa kami dipakaikan jubah ini?" Dijawab,"Karena kalian berdua memerintahkan anak kalian untuk mempelajari Al Qur’an." (HR. Al-Hakim)

12. Penghafal Al Qur’an adalah orang yang paling banyak mendapatkan pahala dari Al Qur’an


Untuk sampai tingkat hafal terus menerus tanpa ada yang lupa, seseorang memerlukan pengulangan yang banyak, baik ketika sedang atau selesai menghafal. Dan begitulah sepanjang hayatnya sampai bertemu dengan Allah. Sedangkan pahala yang dijanjikan Allah adalah dari setiap hurufnya.

"Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Al Qur’an maka baginya satu hasanah, dan hasanah itu akan dilipatgandakan sepuluh kali. Aku tidak mengatakan Alif Lam Mim itu satu huruf, namun Alif itu satu huruf, Lam satu huruf dan Mim satu huruf." (HR. At-Turmudzi)

13. Penghafal Al Qur’an adalah orang yang akan mendapatkan untung dalam perdagangannya dan tidak akan merugi

"Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi, agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri." (QS Faathir 35:29-30)

Adapun fadilah-fadilah lain seperti penghafal Al Qur’an tidak akan pikun, akalnya selalu sehat, akan dapat memberi syafa’at kepada sepuluh orang dari keluarganya, serta orang yang paling kaya, do’anya selalu dikabulkan dan pembawa panji-panji Islam, semuanya tersebut dalam hadits yang dhaif.

"Ya Allah, jadikan kami, anak-anak kami, dan keluarga kami sebagai penghafal Al Qur’an, jadikan kami orang-orang yang mampu mengambil manfaat dari Al Qur’an dan kelezatan mendengar ucapan-Nya, tunduk kepada perintah-perintah dan larangan-larangan yang ada di dalamnya, dan jadikan kami orang-orang yang beruntung ketika selesai khatam Al Qur’an. Allahumma amin" (dian)

Maraji’:
Abdul Aziz Abdur Rauf, Lc. Kiat Sukses Menjadi Hafizh Qur’an Da’iyah.
Dr. Yusuf Qardhawi. Berinteraksi dengan Al Quran.
Sebuah kajian baru membuktikan bahwa semakin banyak hafalan seseorang terhadap Al-Qur’an Al-Karim, maka semakin baik pula kesehatan. Dr. Shalih bin Ibrahim Ash-Shani’, guru besar psikologi di Universitas Al-Imam bin Saud Al-Islamiyyah, Riyadh, meneliti dua kelompok responden, yaitu mahasiswa/i Universitas King Abdul Abdul Aziz yang jumlahnya 170 responden, dan kelompok mahasis Al-Imam Asy-Syathibi yang juga berjumlah 170 responden.
Peneliti mendefinisikan kesehatan psikologis sebagai kondisi dimana terjadi keselarasan psikis individu dari tiga faktor utama: agama, spiritual, sosiologis, dan jasmani. Untuk mengukurnya, peneliti menggunakan parameter kesehatan psikis –nya Sulaiman Duwairiat, yang terdiri dari 60 unit.
Penelitian ini menemukan adanya korelasi positif antara peningkatan kadar hafalan dengan tingkat kesehatan psikis, dan mahasiswa yang unggul di bidang hafalan Al-Qur’an itu memiliki tingkat kesehatan psikis dengan perbedaan yang sangat jelas.
Ada lebih dari tujuh puluh kajian, baik Islam atau asing, yang seluruhnya menegaskan urgensi agama dalam meningkatkan kesehatan psikis seseorang, kematangan dan ketenangannya. Sebagaimana berbagai penelitian di Arab Saudi sampai pada hasil yang menegaskan peran Al-Qur’an Al-Karim dalam meningkatkan ketrampilan dasar siswa-siswa sekolah dasar, dan pengaruh yang positif dari hafalan Al-Qur’an untuk mencapai IP yang tinggi bagi mahasiswa.
Kajian tersebut memberi gambaran yang jelas tentang hubungan antara keberagamaan dengan berbagai bentuknya, terutama menghafal Al-Qur’an Al-Karim, dan pengaruh-pengaruhnya terhadap kesehatan psikisi individu dan kepribadiannya, dibanding dengan individu-individu yang tidak disiplin dengan ajaran-ajaran agama, atau tidak menghafal Al-Qur’an, sedikit atau seluruhnya.
Komentar terhadap Kajian:
Setiap orang yang menghafal sebagian dari Al-Qur’an dan mendengar bacaan Al-Qur’an secara kontinu itu pasti merasakan perubahan yang besar dalam hidupnya. Hafalan Al-Qur’an juga berpengaruh pada kesehatan fisiknya. Melalui pengalaman dan pengamatan, dipastikan bahwa hafalan Al-Qur’an itu dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh pada seseorang, dan membantunya terjaga dari berbagai penyakit.
Berikut ini adalah manfaat-manfaat hafalan Al-Qur’an, seperti yang penulis dan orang lain rasakan:
14. Pikiran yang jernih.
15. Kekuatan memori.
16. Ketenangan dan stabilitas psikologis.
17. Senang dan bahagia.
18. Terbebas dari takut, sedih dan cemas.
19. Mampu berbicara di depan publik.
20. Mampu membangun hubungan sosial yang lebih baik dan memperoleh kepercayaan dari orang lain.
21. Terbebas dari penyakit akut.
22. Dapat meningkatkan IQ.
23. Memiliki kekuatan dan ketenangan psikilogis.
Karena itu Allah berfirman, “Sebenarnya, Al Qur’an itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang lalim.” (QS Al-‘Ankabut [29]: 49)
Ini adalah sebagian dari manfaat keduniaan. Ada manfaat-manfaat yang jauh lebih besar di akhirat, yaitu kebahagiaan saat berjumpa dengan Allah, memperoleh ridha dan nikmat yang abadi, mendapatkan tempat di dekat kekasih mulia Muhammad Saw.


CINTA DALAM DIAMKU

Senin, 17 Februari 2014


Haruskah kau tahu jika aku mencintaimu?

KU RASA TIDAK!
Karena cinta itu tak bisa terungkap agar bisa terlihat. . .
Ia hanya bisa dirasa dalam hati. . .
Bukan aku tak berani mengurai,
Tapi aku takut salah dalam menempatkannya. . .

Karena apa yang menurutku baik,belum tentu baik menurut-Nya. . .

Aku ingin yang terbaik untuk Robb ku. . .

Sebenarnya. . .

Acuhku bukan berarti mengabaikanmu. . .

Diamku bukan berarti tak mengingatmu. . .

Karena aku pun insan biasa.

Ada perasaan. . .

Ada keinginan. . .

Ada harapan. . .

Namun aku merasa diri belum pantas untuk itu. . .

Biar rasa ini tercipta, Kusimpan disudut hati. . .

Hanya Alloh saja yang tahu,

Ku terbangkan sayap angan ke angkasa
disertai tadahan tangan,
Agar nafsu tak menyeretku inginkan cinta,
akan kucari namamu di sepertiga malamku. . .

Aku harap kaulah yang tertulis di Lauhul Mahfudz untukku. . .

Jikapun bukan. . .

Aku percaya takdir-Nya adalah yang Terbaik.
kutitipkan CINTA ini pada-Nya

karena HATI ini milik-Nya

Lagu Rindu - Keris Patih

Minggu, 02 Februari 2014


Bintang malam katakan padanya
Aku ingin melukis sinarmu di hatinya
Embun pagi sampaikan padanya
Biar ku dekap erat waktu dingin membelenggunya

Reff:
Tahukah engkau wahai langit
Aku ingin bertemu membelai wajahnya
Kan ku pasang hiasan angkasa yang terindah
Hanya untuk dirinya
Lagu rindu ini kuciptakan
Hanya untuk bidadari hatiku tercinta
Walau hanya nada sederhana
Ijinkan ku ungkap segenap rasa dan kerinduan

Do'a dalam Hati

Sabtu, 25 Januari 2014


'Bismillahirrahmanirrahim'
Ya Allah jika dia yang terbaik buat aku,,tunjukkanlah..
sebenarnya aku kangen banget sama dia,, andai dia tahu yang sebenarnya..
memang dia seperti itu,suka merayu banyak cewek,,
tapi kebaikan yang diberikan juga cukup banyak....
di bela-bela'in pulang rumah hanya untuk mengambil buku 
ntah itu benar atau tidak,, aku tidak tahu..hanya Allah lah yang tahu
semoga aja itu semua benar
tapi tidak tahu kenapa saat ketemu rasanya tuh jengkel banget,,serasa musuh...
berilah petunjukmu Ya Rob...
dilain sisi yang dulu muncul lagi,,,memberi banyak perhatian...
sejak tahun baru kemarin dan juga tadi pada motor mogok pun dia yang bantuin...
jika si dia jujur saja memang dia sangat baik,,kepada semua orang pun juga baik...
namun dilain sisi aku tidak mau menyakiti hati seorang teman q..
Apa yang harus aku lakukan??
aku yakin Allah akan memberi yang terbaik kepada umatnya..
ONE WHO REMEMBERS ALLAH IS NEVER LONELY

TES ONLINE ALJABAR

Kamis, 24 Oktober 2013

Permainan Tradisional Gatheng di Indonesia

Kamis, 30 Mei 2013


Permainan gatheng adalah permainan yang menggunakan watu (batu) sebagai alatnya. Batu tersebut disebut watu gatheng atau watu cantheng. Permainan gatheng mirip dengan permainan bekelan, sehingga banyak yang mengatakan permainan gatheng adalah permainan bekelan atau sebaliknya. Tempat untuk bermain gatheng di halaman rumah, dalam rumah, teras, atau pendapa.
Permainan gatheng merupakan permainan yang mudah, murah, sederhana dan tidak memakan waktu yang lama. Permainan ini bersifat kompetitif perorangan. Permainan ini menerapkan hukuman bagi yang kalah namun ada yang tidak menerapkan hukuman. Gatheng memerlukan kejujuran dan keterampilan para pemainnya.
Permainan ini sudah lama keberadaannya yaitu pada jaman Mataram (XVII). Putra raja waktu itu yaitu Raden Rangga memiliki alat bermain watu gatheng (batu gatheng) yang sangat besar. Batu gatheng tersebut kini tersimpan baik di Kotagede, Yogyakarta. Batu gatheng tersebut menunjukkan bahwa Raden Rangga adalah orang yang sakti. Kini permainan gatheng di desa menggunakan batu, sedangkan di kota menggunakan bekel dan kuningan.
Pemain gatheng berjumlah 2-5 orang anak. Permainan tersebut bersifat perorangan. Gatheng pada mulanya dimainkan oleh anak-anak perempuan, tapi sekarang dimainkan bersamaan antara anak laki-laki dan perempuan. Batu gatheng ditentukan oleh kesepakatan pemain. Ada lima, sepuluh, dan paling banyak adalah 20. Tempat permainan tidak begitu luas, namun cukup bagi lima orang anak.  Berikut ini adalah jalan permainan gatheng dengan empat pemain:
a.      Masing-masing peserta membawa dadu sendiri-sendiri. Dadu bisa dari batu yang diambil dari sekitar anak.
b.     Menyiapkan tempat serta kerikil sebanyak lima buah.
c.      Mengundi pemain pertama dengan hompipah.
d.     Pemain pertama menyebar lima buah kerikil ke arena permaianan sambil melemparkan dadunya ke atas. Pemain menyebar biji tersebut sampai biji tidak saling berdempetan.
e.      Kemudian pemain tersebut mengambil salah satu kerikil sambil melemparkan dadunya.
f.      Apabila kerikil tersebut tidak dapat diambil, pemain tidak boleh meneruskan bermain, mati. Begitu juga bila pemain tidak dapat menangkap kembali dadu yang dilemparkan ke atas, maka pemain tidak boleh meneruskan bermain digantikan oleh pemain lainnya. 
g.     Pemain kedua tersebut mengambil salah satu kerikil dari sambil melemparkan dadunya. Begitu seterusnya sampai kerikil habis terambil.
h.     Setelah kerikil habis, pemain kedua dapat melanjutkan level permainan gatheng yang disebut Garo. Garo adalah mengambil dua kerikil secara bersamaan sambil melempar dadunya.
i.       Setelah Garo selesai, pemain kedua melanjutkan dengan Galu. Galu adalah mengambil tiga kerikil secara bersamaan sambil melempar dadunya.
j.       Setelah Galu selesai, pemain kedua melanjutkan dengan Gapuk. Gapuk adalah mengambil empat kerikil yang telah disusun sedemikian rupa bersamaan sambil melempar dadunya.
k.     Begitu seterusnya sampai jumlah kerikil habis diambil bersamaan. Peraturan ini disepakati saat awal permainan. Ada yang hanya sampai Garo atau Galu.
l.       Setelah tahapan permainan selesai, pemain kedua tersebut mendapat sawah satu yang ditulis di tanah sekitar pemain kedua. Permainan dilanjutkan oleh pemain ketiga mulai dari tahap awal. Sedangkan apabila pemain pertama memainkan permainan, maka pemain tersebut meneruskan permainan saat mati, tidak memulai dari awal.
m.   Nggenjeng boleh dilakukan boleh tidak. Nggenjeng adalah hukuman bagi peserta yang paling sedikit mendapat sawah. Peserta kalah duduk slonjor (duduk dengan kaki lurus ke depan) dan mata tertutup. Kemudian pemain yang menang memukul pelan-pelan (gethok atau nggethok) lutut kiri pemain yang slonjor tadi dengan tangankirinya; sedangkan tangan kanannya menyembunyikan lima kerikil yang digunakan untuk bermain pada tempat tertentu yang sulit dicari oleh pemain yang kalah. Sewaktu memukul lutut, pemain yang mennyanyikan lagu genjeng dengan syair sebagai berikut :
Genjeng-genjeng,
Debog bosok jambe wangen,
Mur murtigung mur murtigung,
Walang kadung dening cekung,
Rondhe-rondhe,
Pira satak pira lawe,
Salawe aja na badhe,
Picak jengkol pira kiye,
Cakuthu cakuthu,
Badhoganmu tahu basu,
Aku dhewe carang madu.
Sewaktu sampai pada kalimat carang madu, tangan kanan yang kebetulan memegang kerikil diacungkan kepada yang kalah. Pemain yang kalah harus menebak jumlah kerikil yang digenggam tadi. Bila tebakan tidak tepat, maka hukuman dimulai dari para pemain lainnya diiringi dengann lagu yang sama. Apabila tebakan sudah tepat, permainan dapat dimulai dari awal.
Di daerah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta sampai saat ini permainan tradisional masih memiliki penggemar. Sekarang gatheng dikenal dengan nama Bekelan. Alat permainan bekelan banyak dijual di toko mainan, sedangkan gatheng yang sesungguhnya hanya menggunakan kerikil yang dapat didapatkan di sekitar rumah.

 
Yuni Luphy © 2012 | Designed by Bubble Shooter, in collaboration with Reseller Hosting , Forum Jual Beli and Business Solutions